Pasuruan, Pojok Kiri.
Untuk mencegah dan menekan peyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Pasuruan, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf meminta kepada semua pihak untuk mengawal kembalinya santri ke masing-masing pondok pesantrennya. Mulai dari Gugus Tugas, Dinas Kesehatan hingga pengelola Pondok Pesantren.
Pemerintah Kabupaten Bupati sudah menyiapkan beberapa langkah untuk menyambut kedatangan santri baik santri baru maupun santri lama. Seperti yang disampaikan dalam Rapat Koordinasi Persiapan Kembalinya ke Ponpes dan Persiapan Vaksinasi, Selasa (18/5/2021) di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti.
“Sudah ada poin-poin kewajiban dan langkah-langkah untuk menyambut santri lama maupun baru. Baik kewajiban pemerintah daerah, kewajiban ustadz atau kyai, santri, pondok pesantren dan wali santri. Selain itu kami sudah menyiapkan pembelajaran tatap muka yang rencananya akan di uji coba pada bulan Juli nanti”, terangnya.
Dalam rapat koordinasi yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Pasuruan Mujib Imron tersebut, Kepala Daerah berpesan agar sebelum santri kembali ke pondok pesantren terlebih dahulu harus melewati beberapa tahapan. Yaitu harus melakukan rapid antigen atau swab tes.
Ditambahkan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan, Assasul Anam bahwa khusus persiapan kembalinya santri dari luar Kabupaten Pasuruan, akan ada cek poin satu pintu. Sehingga kedatangannya dapat dikontrol, meskipun cek poin yang tersebut sangat sederhana.
“Berkaitan dengan kesiapan kembalinya santri yang akan balik ke ponpes masing-masing. Sudah kami siapkan tes antigen gratis. Maka kami minta semua ormas Islam, baik NU maupun Muhammadiyah agar terus melakukan sosialisasi ke masyarakat. Seluruh Puskesmas siap melayani tes antigen gratis untuk semua santri yang akan kembali ke pondoknya”, ujarnya.
Kepala Kemenag Kabupaten Pasuruan tersebut juga menambahkan berdasarkan hasil pantauan para santri tetap menggunakan masker dan menjaga jarak. Namun karena di dalam pondok yang umumnya kegiatan dilaksanakan secara bersama-sama, maka masing-masing pondok sudah menyiapkan cara agar santri tetap mematuhi protokol kesehatan yakni menjaga jarak.
Masih dalam kesempatan yang sama, Assasul Anam mendukung pembelajaran tatap muka dengan memperhatikan protokol kesehatan dan juga diterapkannya jaga jarak serta terdapat gugus tugas dari setiap pondok pesantren di Kabupaten Pasuruan.
“Pembelajaran di pondok pesantren diharapkan tetap menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan. Nantinya akan disediakan gugus tugas di setiap pondok pesantren”, pungkasnya. (Ony).