Pasuruan, Pojok Kiri.
Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf (Gus Irsyad) menargetkan cakupan vaksinasi covid-19 di Kabupaten Pasuruan hingga akhir tahun ini bisa mencapai 70% atau 711.741 sasaran dari target sebanyak 1.016.774 orang.
Target tersebut dinilai tak muluk-muluk. Sebab, berbagai inovasi dan upaya dilakukan Pemkab Pasuruan agar bisa mempercepat cakupan vaksinasi.
Salah satunya dengan terus membagi tugas antara Pemerintah Daerah, TNI, POLRI, Kejaksaan, Pengadilan Negeri dan Forpimda lainnya, agar vaksin "tidak ngendon" terlalu lama.
Menurutnya, selama ini, Pemkab Pasuruan terus bersinergi dengan TNI, POLRI, Kejaksaan, Pengadilan dan lintas sektor terkait agar vaksinasi terus dipercepat. Terlebih intruksi Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar begitu vaksin datang, tak butuh waktu lama untuk disuntikkan ke warga.
"Seperti arahan Pak Presiden bahwasanya jangan sampai vaksin ngendon terlalu lama. Maka dari itu, saya dan Pak Wakil Bupati akan terus berbagi tugas dengan Pak Kapolres, Dandim, Kajari, Ketua PN dan Forpimda lainnya supaya percepatan vaksinasi berjalan sesuai keinginan kita," kata Bupati Irsyad di sela-sela monitoring Serbuan Vaksin Polres Pasuruan di sekitaran Masjid Nurul Huda, Dusun Sumbertumpuk, Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji, Selasa (07/09/2021) siang.
Dijelaskan Bupati, sampai hari ini, vaksinasi di Kabupaten Pasuruan terus dilakukan. Utamanya menyasar pada desa-desa yang kasus aktifnya paling banyak, sehingga penularan Covid-19 bisa semakin ditekan dengan terciptanya herd immunity atau kekebalan kelompok.
"Kita prioritaskan pada desa-desa yang kasus sebaran positif Covid-19 paling banyak supaya penularannya bisa ditekan, sehingga upaya membentuk herd immunity juga semakin cepat," jelasnya.
Sedangkan perihal cakupan vaksinasi secara keseluruhan, di Kabupaten Pasuruan sudah mencapai 314.052 dosis atau sebesar 25,31%.
Namun untuk masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama mencapai 16,53% atau sebanyak 205.105 orang. Dan untuk yang sudah menerima vaksin dosis kedua sebanyak 105.189 orang atau sebesar 8,48%. Serta para tenaga kesehatan yang sudah menerima vaksin dosis ketiga jenis moderna sebanyak 3758 orang atau 80,96%.
Lebih lanjut Gus Irsyad menegaskan bahwa percepatan vaksinasi adalah hal yang sangat penting, mengingat vaksinasi merupakan salah satu cara dalam menanggulangi penyebaran Covid-19, terutama dalam hal peningkatan imunitas pada tubuh terhadap serangan virus Corona.
Oleh karenanya, masyarakat diminta untuk tidak takut menerima vaksin, karena sudah dinyatakan aman dan halal. Apabila selesai divaksin, Oleh sudah seharusnya wajib menjaga kesehatan dan tidak menjadikannya beban. Melainkan sebuah kebiasaan sebagai bentuk penanggulangan dalam rangka memutus penyebaran Covid-19.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari vaksin. Insya Allah aman. Pemerintah tidak akan mencelakakan rakyatnya. Karena ini adalah bentuk ikhtiar kita dalam melawan Covid-19. Dengan vaksin, imunitas atau antibodi kita ditingkatkan," harapnya. (Ony/Mil).