PASURUAN, Pojok Kiri
Sejumah kritikan dan masukan mewarnai kinerja eksekutif. Kritikan itu dimunculkan, dalam sidang paripurna yang di kantor dewan kemarin (9/11).
Seperti halnya yang dilontarkan Abu Bakar, juru bicara fraksi PDI Perjuangan. Ia memandang, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Pemkab Pasuruan. Salah satunya, maraknya warung remang-remang di Kabupaten Pasuruan.
Warung tersebut menyediakan sarana karaoke. Hingga akhirnya rentan dijadikan sarang transaksi untuk prostitusi. “Kami minta kejelasan eksekekutif berkaitan maraknya remang-remang yang rentan jadi praktek prostitusi. Bagaiman sikap eksekutif dengan hal tersebut,” ujar Bang Ayub-sapaannya.
Bukan hanya soal warung remang-remang, karena ada pekerjaan lain yang perlu ditangani. Termasuk solusi atas pengetatan pupuk subsidi. Karena, kebijakan permentan, membuat petani mangga, sedap malam hingga apel dan banyak pertanian potensial lain di Kabupaten Pasuruan yang tak lagi bisa menikmati pupuk bersubsidi.
“Bagaimana solusi pemerintah berkaitan dengan itu,” ulasnya.
Sorotan juga datang dari F-Gerindra. M. Sholeh, juru bicara fraksi Gerindra menyoroti soal PAD wisata yang terlampau rendah. Setiap tahun, bahkan cenderung mengalami penurunan. Padahal, potensi sektor wisata cukup besar.
Belum lagi, soal jalan ataupun penerangan. Banyak jalan yang rusak. Serta lampu jalanan yang mati. “Kami sering mendapat laporan dari masyarakat, berkaitan dengan banyaknya lampu penerangan jalan yang mati. Kami harap ada sinergi antara Dishub dengan Bina Marga agar optimalisasi penanganan lampu penerangan jalan ini bisa dilakukan,” tandasnya.
Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf yang dikonfirmasi usai rapat paripurna, mengucapkan terima kasihnya atas beberapa masukan dari Fraksi-fraksi di DPRD Kabupaten Pasuruan. Gus Irsyad-sapaannya, menerangkan jika selama dua tahun belakangan anggaran pemerintah difokuskan untuk penanganan Covid-19 dan tidak bisa maksimal membangun dan membenahi infrastruktur.
"Sekarang ini kita sudah lakukan percepatan untuk pembangunan, perawatan juga, di PAK kemarin juga. Realnya begitu dan itu masukan bagus dan akan kita tindaklanjuti," jelasnya.
Sementara terkait sorotan adanya warung remang-remang berkaraoke yang menjalan miras dan prostitusi, Irsyad pun menegaskan jika sampai saat ini Pemkab Pasuruan sama sekali belum pernah mengeluarkan izin beroperasinya lokasi karaoke. Bahkan izin gedung bioskop pun masih dipertimbangkan.
"Kalau memang ada ya tolong diinfokan. Karena yang namanya ilegal mana kita tau?. Untuk operasi penyakit masyarakat (pekat) kita terus dilakukan, kemarin di prigen kita mengamankan banyak miras," paparnya.***(yus)