Pasuruan, Pojok Kiri
Nama Candi Belahan atau Candi Sumber Tetek mungkin tak asing lagi. Mengulik sejarahnya, Candi yang berada di Desa Wonosunyo Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan tersebut berdiri pada tahun 1049 Masehi atau abad ke-11 Kerajaan Kahuripan.
Menurut cerita dari masyarakat, Candi tersebut dahulu dibangun oleh Raja Airlangga dan digunakan untuk mandi para permaisurinya. Dalam kompleks candi tersebut terdapat kolam yang memiliki patung Dewi Laksmi dan Dewi Sri yang diukir dengan menggunakan batu andesit. Kedua patung tersebut mengeluarkan sumber air dari payudaranya sehingga masyarakat menyebut Candi Belahan dengan nama lain Candi Sumber Tetek.
Berbeda dengan sebelumnya, Candi Sumber Tetek selama ini jauh dari pantauan pemerintah. Kurangnya perhatian dari pemerintah membuat Candi Sumber Tetek kurang bak tenggelam dimakan bumi. Saat ini, Pemerintah secara perlahan mulai membenahi Candi Sumber Tetek.
Akses jalan menuju lokasi destinasi wisata hingga tempat penunjang lainnya tak lepas dari campur tangan salah satu anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Samsul Hidayat yang ingin memajukan serta menjadikan sebagai pusat destinasi wisata di Kabupaten Pasuruan.
Dari unggahan akun media sosial Samsul Hidayat Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan Fraksi PKB menjelaskan Konsep pengembangan Desa Wisata.
"Konsep pengembangan Desa wisata adalah menjadikan suatu Desa sebagai sebuah destinasi pariwisata. Dengan cara memadukan daya tarik wisata alam dan budaya, dan layanan fasilitas umum pariwisata, serta aksesibilitas yang memadai, dengan tata cara dan tradisi kehidupan masyarakat desa," Tulisnya di akun media sosial Samsul Hidayat.
Lek Sul sapaan akrab Samsul Hidayat saat dikonfirmasi awak media menambahkan, prinsip utama dalam Desa Wisata adalah desa membangun, yaitu fokus kepada pemberdayaan masyarakat untuk dapat membangun desanya secara mandiri.
Pengembangan Desa Wisata adalah salah satu misi Pemerintah untuk mendongkrak sektor perekonomian warga sekitar. Dengan adanya destinasi Wisata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan usaha produktif di bidang pariwisata sesuai dengan potensi dan sumber daya lokal.
"Banyak tempat potensi wisata yang seakan-akan terbengkalai karena beberapa faktor, bersama rekan-rekan dari Bumdes serta Pokdarwis di Kecamatan Gempol saya ingin mengembangkan dan menarik banyak pengunjung di beberapa destinasi wisata termasuk Candi Belahan atau Candi Sumber Tetek ini," papar lek sul, panggilan akrab Samsul Hidayat.
Untuk menuju lokasi Candi Sumber Tetek pengunjung menempuh perjalanan dengan kendaraan umum dari Gempol menuju Desa Wonosunyo dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Akses jalan yang telah dibenahi pun membuat wisatawan tidak akan kesulitan dalam perjalanan menuju Candi Sumber Tetek tersebut.
"Ruas jalan menuju Candi Sumber Tetek sepanjang 1,8 KM. Sehingga jalan yang dilalui wisatawan akan lebih mudah," Tutup Lek Sul.
Sementara itu, Saleh Kepala Desa Wonosunyo mengungkapkan harapannya Candi Sumber Tetek dapat menjadi destinasi Wisata yang dikenal pasca sarana dan prasarana mulai banyak yang di perbaiki untuk menunjang kemajuan lokasi wisata.(Tom)