Pasuruan, Pojok Kiri
Kepala desa Ngerong, Kecamatan Gempol kabupaten Pasuruan menduga ada permainan dalam proses pembayaran pajak PBB. Dia mengeluh terkait kemunculan tunggakan Pajak Bumi Bangunan (PBB) warganya. Padahal, ada dua (2) dusun setiap setor ke desa dan kecamatan selalu lunas.
"Kasun Keboireng dan Karangploso benar benar jalan dan lunas semua. Bukti setoran lunas ada, bukti setoran lunas di kecamatan juga ada dan lunas, namun kenapa masih muncul tunggakan, kan ada bukunya, tanggal sekian setor berapa di stempel desa. Begitu juga saat setor ke kecamatan. "Ungkap Jemik Sadiman, kamis (15/6/2023).
Lebih lanjut Jemik Sadiman juga menyoroti tugas dan tukporsi perangkatnya, terutama Kasun yang tidak bisa menyelesaikan tugasnya sebagai Kasun, salah satunya penarikan pajak PBB yang sering tidak tepat waktu dan tidak lunas keseluruhan. Bahkan dirinya akan melakukan sanksi teguran dan sidak gabungan desa dan kecamatan untuk mengambil alih di wilayahnya, "Kalau tidak menarik, kendalanya apa, apabila terjadi sangsinya petugas desa dan kecamatan akan turun ke kampung mengambil alih kendalanya apa, "Ucapnya.
Menurutnya apa benar-benar di tarik oleh Kasun namun tidak di setorkan tapi di habiskan. Kalau sampai disidaq kecamatan, harusnya Kasun Malu, karena ini sangat mempermalukan secara pribadi dan pemerintah desa.
Jemik juga menanyakan kenapa Kasun sampai tidak berani menghadapi atau menarik Pajak, kalau itu memang tidak setor, di buktikan dengan banyaknya tunggakan serta rekap setoran di desa.
"Biasanya kalau orang sudah tidak berani menghadapi orang itu, biasanya punya beban didirinya sendiri. Apa karena perna bawah uangnya orang, apa karena uangnya orang, sudah bayar pajak tapi dihabiskan. Memang terkadang saya turun dan banyak yang bilang sudah bayar tapi muncul tunggakan. "Tambahnya.
Dari berbagai persoalan Pajak PBB di wilayah kepemimpinannya, Jemik Sadiman tidak serta menyalahkan Perangkat Kasunnya, karena ia curiga ada kejanggalan dimana ada dua dusun yang selalu lunas, namun di tagian tahun berikutnya muncul tunggakan. Ia curiga ada yang tidak beres di tingkat kantor Pajak.
" Yang ngak tepak Iki kantor pajak, "ucapnya.
Menurutnya, "Bisa juga pegawai pajak, karena sifat kita hanya membantu narik pajak, terus yang di tekan di tingkat desa dan kecamatan. Karena sering jadi isu "dihabiskan pak Kasun, atau Pak Lurah". Padahal saya sendiri Krisis kepercayaan kepada petugas pajak ini, hal ini saya ngomong atas dasar ada contohnya Kasun Karangploso mulai saya Lantik sampai sekarang selalu lunas terus, tapi kenapa muncul tagian tunggakan. Tidak hanya karang Ploso, Kasun Keboireng juga selalu lunas tapi tetap saja muncul tunggakan. "Terangnya.
Ia berharap adanya pemutihan terkait pajak tersebut supaya tidak ada keresahan dan saling fitnah. (Fii/Yus).