PASURUAN, pojok kiri Kericuhan terjadi di sebuah Tempat Pemungutan Suara (TPS). Seorang pemilih mengamuk, usai tak diperkenankan mencoblos.
Petugas melarangnya mencoblos, karena sebelumnya sudah terdeteksi dirinya melakukan pemungutan suara. Sontak, larangan itu, memicu murka. Pemilih tersebut melakukan pengerusakan, hingga memicu keributan.
Eitsss..jangan salah. Pertunjukan tersebut hanyalah simulasi yang digelar di Mapolres Pasuruan, Kamis (31/8).
Kapolres Pasuruan, AKBP Bayu Pratama Gubunagi, menjelaskan bahwa simulasi ini diadakan untuk memastikan kesiapan petugas menghadapi pemilihan, baik itu pemilihan kepala desa (pilkades) maupun pemilihan umum.
"Simulasi ini merupakan bagian dari upaya kesiapan kami dalam menyelenggarakan pemilihan umum dan pilkades," ungkap Bayu.
Ketika melaksanakan pemilihan, risiko situasi apapun dapat terjadi. Melalui latihan simulasi ini, diharapkan para anggota akan siap menghadapi situasi yang tidak terduga.
"Kami berharap semuanya berjalan dengan lancar. Namun, sebagai langkah antisipasi terhadap situasi yang tak terduga, kami melaksanakan latihan simulasi ini," tambahnya.(yus)
