Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Go To Campus : Mengenalkan Kreasi Pangan Sehat-Halal dari Potensi Hayati Lokal Berbasis Pigmen di Univ. Jember



Jember, Pojok Kiri
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, dan perairan.

Pangan lokal adalah pangan yang menjadi komoditas di suatu daerah dan mempunyai potensi untuk dikembangkan. Bahan pangan lokal memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Namun, potensi pangan lokal ini belum dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan pengetahuan dan informasi terkait bahan pangan lokal menjadikan masyarakat sulit untuk mengolahnya sebagai sumber makanan sehari-hari.

Pengubahan suatu bahan baku menjadi produk makanan yang lebih menarik dan tahan lama dapat mendorong peningkatan konsumsi pangan lokal. Selain itu, kegiatan pengolahan pangan lokal ini juga berperan dalam mendukung perekonomian masyarakat.
Pangan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya anak-anak salah satunya ialah mi. 


Mi mempunyai ciri khas yang berbentuk panjang, keriting, serta tipis. Mi juga dapat digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu mi kering, mi rebus, mi basah, mi kukus dan mi instan. Mi terbuat dari tepung gandum atau terigu yang kaya akan karbohidrat sehingga menjadi makanan alternatif sebagai pengganti nasi.

Namun, mi yang beredar di pasaran saat ini masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak yang membutuhkan asupan nutrisi seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal. 

Solusi untuk menangani defisiensi nutrisi pada mi salah satunya adalah dengan mengembangkan metode pembuatan mi dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang kaya nutrisi. Oleh karena itu, kegiatan ini diadakan untuk menghasilkan suatu produk inovatif berupa mi organik atau mi sehat yang diperkaya nutrisi dari penambahan bahan pangan lokal. 

Penambahan zat gizi mi dari bahan pangan lokal yang merupakan sebuah upaya dilakukan untuk menambahkan nutrisi seperti vitamin, mineral, protein, maupun nutrisi lainnya. 
Hal ini juga akan mengurangi ketergantungan impor tepung gandum dan akan meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.

Penambahan zat gizi mi dapat menjadi strategi efektif untuk mengatasi masalah kekurangan gizi pada anak-anak dalam masa pertumbuhan, khususnya di daerah dengan akses terbatas terhadap makanan bergizi serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. 
Peningkatan gizi makanan populer seperti mi menjadi sumber nutrisi yang baik dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan generasi masa depan. 

Hal ini juga berperan dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Keterlibatan generasi muda sangatlah penting dalam menghasilkan dan menciptakan inovasi pengolahan mi untuk mendukung tujuan tersebut. Oleh karena itu, Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Universitas Jember mengadakan suatu program yang dapat memperluas wawasan bagi generasi muda terhadap inovasi pengolahan mi dari bahan pangan lokal melalui kegiatan “Webinar Nasional S’Pand” dengan tema “Superfood Noodles: Enhancing Nutrition with Local Ingredients”. Dengan bertujuan : meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta mengenai pentingnya makanan bernutrisi khususnya mi bagi pertumbuhan anak; memberikan informasi terkait teknologi pengolahan mi dengan penambahan bahan pangan lokal dan memotivasi dan mendorong peserta webinar untuk menerapkan ilmu terkini dalam inovasi pembuatan mi berbahan dasar lokal. 

Kegiatan Webinar Nasional S’Pand 2024 telah dilaksanakan pada: Minggu, 1 September 2024 di Lantai 5 Gedung Soejarwo Universitas Jember. Menampilkan Pemateri Utama Prof. Dr. Ir. Elfi Anis Saati, MP. (Guru Besar Teknologi Pangan Fakultas Pertanian-Peternakan,dan Ketua Pusat Studi P3/Penelitian dan Pengembangan Produk-Halal, Universitas Muhammadiyah Malang), dan Dr. Niken Widya Palupi S.TP., M.Sc. Dosen FTP Universitas Jember sendiri. 

Webinar Nasional dikoordinir oleh Ketua Panitia Michael Owen Firensen dan Ketua Umum HIMAGIHASTA (Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian) yaitu Aryo Tri Sulistyo, dibuka oleh Ketua Jurusan Dr. Triana Lindriati, S.T., M.P. yang diselingi kegiatan pengumuman Lomba Kreasi Pangan. 

Prof. Elfi Anis, menyampaikan bahwa “Tingginya Konsumsi Mi di Indonesia (tertinggi ke2 Dunia, setelah China-Hongkong) ; mencapai 14,54 milyar porsi (naik 1,96%), setara 12% dari total konsumsi global. Konsumen mie instan terbanyak 90- 95,6% pada usia 17-55 tahun. Mayoritas/60,7% konsumsi 1-6 kali per minggu (usia diatas 3 tahun)”. 

Jika hal demikian kita biarkan terus, maka tingkat ketergantungan kita terhadap gandum import tidak terbendung, dan target kemandirian pangan tidak tercapai. Maka seyogyanyalah, rasa cinta kekayaan hayati, alam negri sendiri terus digalakkan, dikenalkan keunggulan bahan lokal potensial kepada generasi muda Bangsa Indonesia. 

Bahwa kekayaan alam negri kita terbanyak dan terbaik di dunia ini, baik di daratan maupun di lautan. Masing-masing kelompok pangan lokal mempunyai keunggulan yang berbeda, dan dapat dioleh kreasikan menjadi pangan sehat bergizi sesuai target sasaran maupun usia konsumen, termasuk olahan mie ini. 

Ada kandungan zat gizi yang unggul seperti mineral Fe pada sayuran lokal (kelor, sawi, bayam dan lain-lain), pigmen warna-warni bioaktif seperti pada sayuran, buah dan bebungaan, yang dapat menyumbangkan warna alami menarik merah, ungu, hijau maupun kekuningan, sekaligus mengandung antioksidan yang tinggi baik bagi kesehatan (jantung, mata, ginjal, serta mencegah tumor dan penyakit lainnya). Bisa membuat mie berwarna hijau, ungu, merah atau kuning alami yang menyehatkan. Kelebihan produk olahan bahan nabati ini, memudahkan memeproleh sertytiifkasi Halal, karena termasuk bahan yang terhindar dari titik kritis keharaman, disebut “ bahan positif list”. Atau menambahkan kandungan Ca, protein bahkan omega (3,6,9) dari hasil ternak atau hasil perikanan yang bisa meningkatkan mutu gizi mie yang dihasilkan, yang dapat digunakan menjadi solusi pernbaikan gizi masyarakat Indonesia, yang sedang mengalami masalah stunting Balita (21,7%, masih diatas batas maksimal dari WHO).
 
Semoga kegiatan tersebut menambah wawasan cinta kebangsaan (mengenal kekayaan alamnya sendiri dan cinta produk dalam negri) sekaligus dapat menjadi bekal kewirausahaan bagi mahasiwa, agar menempa kreativitas dengan merespon ketersediaan bahan hasil pertanian lokal yang ada di sekitar kehidupan, tempat tinggalnya. Pada sesi istirahat mahasiswa dan dosen FTP Uenj dikenalkan produk temuan Prof Elfi Anis yaitu produk pangan fungsional, minuman ber-antioksidan dari bunga mawar lokal. 

Produk tersbut merupakan produk berbasis pigmen (bebungaan, sebagai upaya mencari bahan pangan sumber alterbatif/baru) yang telah dihilirisasi, produksi secara massal sejak tahun 2017 (dan beberapa kali memperoleh penghargaan, baik dari Kemenristek DIKTI, PATPI/Persatuan Ahli Teknologi Pangan Indonesia,Pemda/Dinas Pariwisata maupun kegiatan World Reseach halal di Kuala Lumpur), alhamdulillah mahasiswa dan dosen menyatakan cita rasanya enak, pas manisnya serta berkhasiat menyehatkan tubuh. oleh Elfi Anis Saati. (*)