Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Kemampuan Kepala Desa Randupitu dalam Membaca Peluang, UMKM Sebagai Sanggah Ekonomi Desa




Pasuruan, pojok kiri.
Masyarakat yang kreatif dan semangat kewirausahaan yang tinggi, merupakan penyumbang sanggah ekonomi nasional. Seperti halnya UMKM lokal desa Randupitu, diharapkan bisa memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.

Untuk bisa memaksimalkan potensi diperlukan peran pemerintah desa, dalam hal ini kepala desa yang punya skill manager. Seseorang yang mampu melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap potensi warganya, sehingga sasaran-sasaran yang di inginkan akan tercapai.
 
Pemerintah selalu gencar mengadakan pelatihan-pelatihan Keterampilan usaha, peningkatan sumberdaya UMKM, serta cara mengelola usaha. Namun tidak sedikit usai pelatihan mereka tidak melakukan apa-apa, bahkan di beberapa desa, pelatihan di gunakan untuk mengayuh program, hanya untuk membatalkan kegiatan saja, endingnya kosong.


Lain halnya yang di lakukan pemerintah desa Randupitu, sehingga seringkali desa Randupitu mendapatkan predikat dan penghargaan. Terbaru ia mendapatkan bonus dari kementrian untuk studi banding ke Negara Cina.

Muhammad Fuad, selaku kepala desa Randupitu membaca UMKM sebagai peluang, bagaimana dengan UMKM perekonomian masyarakat desa Randupitu tidak hanya ketergantungan pada penghasilan kerja di pabrik, tapi bagaimana UMKM desa Randupitu juga sebagai penunjang/penggerak ekonomi desa.

Ia mengakui, banyak tantangan dalam Pengembangan UMKM.
Meskipun desa Randupitu memiliki potensi besar seperti: Sumber Daya Alam,Kerajinan Tangan, Pertanian, dan Industri Kreatif.

Beberapa tantangan yang sering dihadapi adalah: Keterbatasan Akses Keuangan, Kurangnya Keterampilan Bisnis, Infrastruktur Terbatas, Persaingan yang Ketat, Kurangnya Akses Informasi seperti Banyak pelaku UMKM di desa yang belum mendapatkan akses informasi yang memadai mengenai peluang pasar dan perkembangan terbaru di sektor bisnis.

"Saya membaca peluang bagaimana kalau UMKM ini bukan sekadar bisnis, melainkan sumber kehidupan perekonomian dan jantung dari semangat kewirausahaan kita, "ungkap Fuad.

Perlu ide kreatif, bagaimana UMKM ini bisa berkembang dan berkelanjutan, maka di munculkanlah program fun day. Perlu kegiatan yang bisa mengumpulkan masa (keramaian) yang di kemas, seperti funday.  

"Tanda-tanda ekonomi itu jalan karna adanya keramaian, maka saya buatkan keramaian, fun day. "Ucapnya.

Meski kegiatan ini satu bulan sekali, menurutnya dampaknya bisa dirasakan masyarakat, dan bisa di rasakan pelaku UMKM. Bagi masyarakat itu adalah acara refreshing, rekreasi, silaturrohmi warga, tapi bagi pelaku UMKM kegiatan tersebut adalah peluang usaha, tempat transaksi jual beli, dan juga ajang promosi prodak UMKM."tutur Fuad.

Karena menurutnya, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bisa jadi peluang lapangan pekerjaan, merupakan hal yang sangat penting bagi perekonomian desa. Di sinilah perlunya peran pemerintah desa dalam menjaga dan mengembangkan pertumbuhan UMKM, melalui pembinaan-pembinaan dan acara acara seperti sebelumnya dan saat ini, Randupitu FunDay, yang berlangsung pada minggu, (13/10/2024). Acara dimulai sejak pukul 06.00 WIB dengan berbagai kegiatan, termasuk senam sehat dan deretan stand UMKM sepanjang jalan yang menjajakan beragam produk lokal.

Keberhasilan acara itu menurutnya, dukungan Pemerintah itu tidak cukup, diperlukan sinergi dan koordinasi antara Pemerintah dan para pemangku kepentingan termasuk, Karangtaruna, Pendidikan, dan steakholder yang lain. 

"Dukungan Pemerintah desa itu tak cukup, perlu menyusun strategi dan meningkatkan sinergi dan koordinasi, perlu kemasan yang menarik, supaya orang-orang mau berkumpul, dengan berkumpul orang akan melihat, melirik, membeli, dan merasakan. "Tambahnya.

Seperti momen saat ini adalah momen hari batik nasional, maka panitia funday membuat acara lomba mewarnai batik Sekar Randu, prodak batik unggulan desa Randupitu.

Bekerjasama dengan lembaga pendidikan, puluhan anak PAUD dan TK di Desa Randupitu ikuti ajang tersebut, termasuk kelompok-kelompok lain seperti Grup Senam.

Selain itu, acara tersebut tidak hanya ajang keramaian atau sebagai ajang promosi, tapi ajang pendidikan dan ajang pengenalan kebudayaan sejak dini kepada anak-anak bangsa.

“Batik sebagai warisan budaya harus dilestarikan dan dijaga. Upaya untuk mempromosikan batik harus terus dilakukan, dan melalui lomba mewarnai batik Sekar Randu ini, kami ingin menanamkan kecintaan anak-anak terhadap batik sejak dini," pungkasnya. (Syafi'i/Yus).