Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Ludruk, Wadah Sosialisasi Kominfo yang Mudah Meresap ke Masyarakat



Pasuruan Pojok Kiri
Seni budaya tradisional ludruk dalam perjalanan sejarah, memang tak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat Pasuruan, serta Jawa Timur pada umumnya. Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan punmemilih kesenian ludruk sebagai salah satu metode sosialisasi, menyebarluasan perluasan informasi kepada masyarakat dalam rangka mengenalkan program Universal Health Coverage (UHC) di wilayah kabupaten Pasuruan.


Sosialisasi tersebut dilaksanakan di dusun Carat desa Carat Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, pada sabtu malam (12/10/2024). Acara itu disambut gembira warga masyarakat, di ruas jalan desa Carat serta dipenuhi penonton dari berbagai pelosok desa.

Menurut Kepala dinas Kominfo, yang di wakili Ibu Ulfa, dalam sambutannya menyampaikan,"dilaksanakannya pertunjukan rakyat ludruk, ini adalah sebagai wadah pokok-pokok pikiran (POKIR) dari anggota DPRD kabupaten Pasuruan yang bekerja sama dengan dinas Kominfo kabupaten Pasuruan, untuk mengenalkan program pemerintah yaitu UHC. "Ungkapnya.


Disosialisasikan juga bahwasannya program pelayanan kesehatan gratis dari pemerintah kabupaten Pasuruan, serta bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan kesehatan gratis,!? yaitu dengan menunjukkan KTP yang domisili di kabupaten Pasuruan, kepuskesmas-puskesmas yang ada di wilayah kabupaten Pasuruan, atau ke RSUD yang ada di Raci dan di Grati. Program tersebut merupakan Program UHC sebagai pengganti BPJS Kesehatan apabila bapak-ibu belum terdaftar di BPJS kesehatan.

"Monggo dimanfaatkan, program pemerintah ini dengan sebaik-baiknya, tanpa dipungut biaya, "ungkapnya.

Hal yang sama juga di sampaikan Anggota DPRD kabupaten Pasuruan, Haji Elyas SH. Yang memberikan Pokirnya kepada warga desa Carat, bahwa Ludruk katanya, mengandung filosofi yang berisi tuntunan dan dapat dijadikan panutan, selain sebagai tontonan sehingga sangat pas untuk di gunakan sebagai media sosialisasi langsung kepada masyarakat.

"Benar apa yang di sampaikan oleh Dinas Kominfo, tadi terkait UHC. Saya tegaskan kembali, kepada perangkat desa, RT/RW, kalau ada warganya yang tidak mampu, tolong di arahkan, cukup membawa KTP ke puskesmas terdekat, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, tolong perangkat warganya di kawal, jangan dipersulit. "Tuturnya.

Sementara kepala desa Carat, Fatoni, sangat menyambut baik dan mendukung program Kominfo melalui pokir Haji Elyas, terkait sosialisasi Universal Health Coverage (UHC), lewat media Seni pertunjukan Rakyat "LUDRUK".
 
"Dengan ini program UHC lebih di ketahui masyarakat, khususnya bagi yang belum punya BPJS bisa di caver oleh program UHC ini. Karena menurutnya selama ini masyarakat menganggap infonya program UHC ini anggarannya sudah menipis, akhirnya daftarnya sulit. Dengan adanya sosialisasi ini harapan kita masyarakat yang benar-benar tidak punya bisa berani untuk ikut program UHC ini, "harapnya.

Usai Pegelaran Ludruk di lanjutkan dengan pagelaran wayang kulit dengan dalang generasi milenial asli dari dusun Raos desa Carat, Ki dalang Cilik Mas Elham. 

"Memang dalang Ki Elham ini memang asli dari desa Carat, dari dusun Raos, ini memang dalang muda yang bertalenta. Dengan adanya dalang kita ini yang asli dari desa Carat, "Terang Fatoni.

Fatoni berharap dengan seni-seni budaya yang ada di desa Carat dan yang lain dengan Bantengan, pencak silat, bisa mendorong untuk kemajuannya, partisipasinya, masyarakat supaya bagaimana bisa lebih terkenal, bisa membanggakan karya seni budaya asli desa Carat. 

"Dia memang dari kecil mempunyai bakat alami senang wayang, terus didukung dengan orang tua yang support, dia sekolahnya memang jurusan pedalangan, dan juga ikut nyantrik di beberapa dalang senior. "Ungkap Fatoni.(Syafi'i/Yus)