Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Ning Wardah Hadir di Tengah-Tengah 4 Ribu Jam'iyah Muslimat Nahdatul ulama (NU) Gempol



Pasuruan, Pojok Kiri
Pencatatan sejarah calon kepala daerah perempuan pertama di Pasuruan kini hadir di tengah-tengah 4 ribu jamaah Muslimat Nahdatul ulama (NU) Gempol, yang melakukan Istighosah dan Tabligh Kubro , pada Jum'at (18/10/2024) siang, di Dusun Baran Lama - Desa Winong - Kec.Gempol, kabupaten Pasuruan. Dengan materi Peningkatan SDM kaum perempuan.

Dihadapan ribuan jama'ah Muslimat, Ning Wardah Nafisah, yang biasa dipanggil Ning Wardah, memperkenalkan dirinya sebagai Cucu Mbah Romo Kyai Hamid, Putri nomor 4 dari Abah Kyai Idrus Amin, putra bungsu dari Mbah Romo Kyai Hamid, Asli Putra Daerah Pasuruan.

"Semoga Allah meridhoi saya sebagai salah satu duriah, salah satu cucu dari Mbah Romo Yai Hamid, "ucapnya.

Kehadiran Ning Wardah yang memiliki tagline “MUDAH” ini disambut dengan antusias oleh ribuan jamaah Muslimat yang hadir.

Acara yang berlangsung meriah ini diawali dengan tahlil kubro, diikuti oleh ribuan muslimat NU serta badan otonom lainnya.

Dalam kesempatan tersebut Ning Wardah bangga bisa bersilaturrohim bermuhajarah bertemu langsung dengan jam'iyah, "semoga silaturahim ini membawa banyak keberkahan dan kemudahan untuk kita semua amin amin ya robbal alamin, "ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut Ning Wardah memohon restu, dan dukungannya, "Ibu-ibu. Alhamdulillah saya ingin ketemu panjenengan, ingin berkenalan, ingin minta doa restu, dan dukungan panjenengan (hadirin). Karena insya Allah Pasuruan ini sekarang menuju sebuah kemajuan yang luar biasa yang ditandai oleh sejarah pemilihan kepala daerah, calon wakil Bupati perempuan pertama di sepanjang Sejarah Pasuruan.

"Insya Allah kita semua tidak hanya menyaksikan sejarah calon kepala daerah perempuan pertama tapi Insyaallah kita menjadi bagian sejarah memiliki kepala daerah perempuan pertama di Kabupaten Pasuruan yaitu wakil bupati panjenengan, "tuturnya.

Ning Wardah, " saya bersama Gus Mujib adalah bukan orang baru dalam Nahdlatul ulama, kita semua bukan hanya sekedar kader NU tapi seorang tokoh ulama dan saya alhamdulillah lahir langsung NU. Bukan NU kemarin sore bukan NU abal-abal tapi insya Allah NU sehidup semati, jadi saya yakin panjenengan (hadirin) semua ibu-ibu muslimat NU dan seluruh warga Nahdiyin, Insyaallah bisa menyatukan suara, "ungkapnya.

Ning Wardah berjanji kedepannya Apa bila Ia Menang di pilkada, mau cari pekerjaan, mau buka usaha insya Allah MUDAH, mau mengaji, mau bikin sholawatan pasti MUDAH. Anak-anak kita, cucu-cucu kita mau sekolah, mau kuliah pasti semuanya untuk kebaikan Pasuruan kita bikin Jalan keMUDAHan, "tambahnya.

Ditegaskan juga, Ning Wardah memastikan bahwasannya salah satu komitmen pasangan "MUDAH" adalah kenaikan insentif, tunjangan tiga kali lipat untuk seluruh tenaga pendidik, tenaga kesehatan, dan seluruh kader di Kabupaten Pasuruan.

"Insya Allah bisa kita wujudkan Karena itu adalah salah satu upaya kita meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pasuruan, dan komitmenkan alokasi anggaran khusus untuk lembaga pendidikan. Kita siapkan alokasi kami 100 miliar khusus untuk lembaga pendidikan, "tegasnya.

Dengan harapan pendidikan di Kabupaten Pasuruan semakin berkualitas, sekolah-sekolah, baik formal maupun non formal, baik umum maupun agama, baik negeri maupun swasta, semuanya mendapatkan kesejahteraan yang sama, guru-gurunya mendapatkan kesejahteraan yang baik dengan begitu anak-anak menjadi generasi masa depan yang berilmu yang membanggakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Ditambahkan, "Gus Mujib dan Neng Wardah bukan sekedar jual janji tapi kita memberikan program nyata yang insya Allah pasti kita wujudkan untuk Pasuruan yang serba mudah,"katanya.

Perempuan kemaslahatan muslimat tidak perlu dipertanyakan pasti menjadi prioritas utama, prioritas dari pasangan MUDAH, siap optimalkan dengan program 5.000 paket modal usaha dan pelatihannya khusus untuk perempuan.

"Insya Allah perempuan-perempuan Kabupaten Pasuruan ini bisa untuk sama-sama kita jadikan generasi-generasi maju. Dengan pemberdayaan perempuan, tidak lagi menjadi hal yang terbelakang, perempuan tidak lagi jadi makhluk nomor 2 di Pasuruan ini, tapi perempuan menjadi manusia yang setara sama haknya dengan laki-laki sama semuanya karena semua kita sama di hadapan Allah subhanahu wa ta'ala yang membedakan hanya iman dan takwa, "pungkasnya.(Syafi'i/Yus)