Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Rapat Paripurna DPR; Defisit anggaran Rp196 Miliar, PAD di proyeksikan naik

.

Pasuruan, Pojok Kiri
DPRD kabupaten Pasuruan bersama Pemkab mulai membahas APBD 2025 di sidang paripurna Raperda tentang APBD 2025, dan ini merupakan tahun pertama bagi Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Nurkholis menggelar rapat dengan eksekutif, pada hari Senin ( 11/11/2024) dibgedung DPRD kabupaten Pasuruan

Pada menyampaikan Nota Pengantar yang di sampaikan oleh PJ Bupati di depan 50 anggota DPRD Salah satu poin utama adalah proyeksi defisit anggaran yang cukup signifikan di rencana anggaran tahun 2025


Nurkholis menjelaskan bahwa meskipun ada kenaikan pada pendapatan daerah, yang sebagian besar berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pendapatan Transfer, struktur belanja daerah pada 2025 masih akan mencatatkan defisit sebesar Rp196,74 miliar. Imbas dari selisih antara total pendapatan daerah yang diproyeksikan sekitar Rp3,82 triliun sementara total belanja yang direncanakan sebesar Rp4,02 triliun.

“Defisit ini memang menjadi tantangan besar bagi Pemkab Pasuruan pada tahun depan. Namun, kami telah menyiapkan strategi untuk menutupi kekurangan tersebut melalui pembiayaan daerah,” ujar Nurkholis.

Untuk menutupi defisit tersebut, Pemkab Pasuruan merencanakan pembiayaan netto sebesar Rp196,74 miliar, dengan rincian penerimaan pembiayaan sebesar Rp200 miliar, sementara pengeluaran pembiayaan yang diperkirakan sebesar Rp3,26 miliar.


Pemkab berharap pembiayaan ini dapat digunakan dengan bijaksana guna memastikan stabilitas program-program pembangunan daerah tanpa menambah beban fiskal yang tidak perlu ditahun depan.

Meskipun defisit anggaran menjadi perhatian utama, ternyata masih ada kabar baik soal pendapatan daerah. Dimana Pemkab Pasuruan memproyeksikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2025 akan mencapai Rp920,34 miliar, sedangkan Pendapatan Transfer dari pusat diperkirakan sebesar Rp2,83 triliun. Ini menjadi sinyal positif bahwa perekonomian daerah mulai menunjukkan perbaikan meskipun ada tekanan anggaran.

Dalam hal belanja, Nurkholis merinci beberapa pos yang akan mendapatkan alokasi terbesar, antara lain belanja operasi yang direncanakan sebesar Rp3,03 triliun. Di dalamnya termasuk anggaran untuk belanja pegawai, barang dan jasa, serta belanja sosial yang tetap menjadi prioritas. Selain itu, belanja tidak terduga sebesar Rp30 miliar dan belanja transfer sebesar Rp639,57 miliar juga tercatat dalam rancangan anggaran.

Pemerintah Kabupaten Pasuruan dihadapkan pada tantangan untuk memastikan bahwa pembiayaan yang direncanakan dapat digunakan secara efisien dan tidak memperburuk ketahanan fiskal daerah.

“Dalam kondisi seperti ini, kami tidak hanya berharap pada pembiayaan dari luar, tetapi juga perlu memperkuat potensi PAD dan memaksimalkan efisiensi belanja. Kami harus memastikan setiap rupiah yang dibelanjakan membawa manfaat maksimal bagi masyarakat,” tegas Nurkholis.

Dalam rangka menyongsong tahun pertama kepemimpinan dirinya sebagai Pj Bupati, Nurkholis berharap bisa bekerja, bersinergi sama dengan DPRD untuk memastikan pembahasan dan pengesahan APBD 2025 berjalan lancar dan tetap waktu.

Di akhir penyampaian nota pengantar, Nurkholis berharap APBD yang disusun ini dapat membawa dampak positif untuk pembangunan daerah, meskipun harus menghadapi defisit yang cukup besar di awal tahun anggaran.(Syafi'i/Yus)