Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Sejarah Perjuangannya di Lupakan; Para Jurnalis Gempol Ingatkan dengan Gelar Tabur Bunga di Hari Pahlawan



Pasuruan, Pojok Kiri
Peringatan Hari Santri Nasional di kecamatan Gempol bulan kemarin selalu dirayakan dengan mewah, bahkan serempak di lakukan di berbagai pelosok desa, dengan berbagai bentuk kegiatan, namun sayang saat hari pahlawan dimana santri yang berjuang merintis kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan Indinesia, kini di lupakan.

Bapak proklamator dalam pidatonya pernah mengingatkan, Bangsa yang menghargai Pahlawannya”, dan “Jangan sekali-kali kita melupakan Sejarah”, itulah ucapan Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno pada pidatonya.


Yaitu!!!!? Mbah Yai Mustakim, pengikut Laskar pangeran Diponegoro, yang pernah berjuang dimasa remajanya melawan Belanda. Bahkan setelah merdeka Mbah Yai Mustakim terus berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesi, yaitu serangan umum 10 Nopember di Surabaya. 

Bahkan Mbah Yai Mustakim jadi komandan Laskar Hisbulloh. Berjuang mati-matian mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Hari ini, Minggu 10 Nopember 2024, momen yang sakral bagi bangsa Indonesia. Momen yang sakral bagi warga Kepulungan, desa tempat bersemayamnya tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. 

Tanggal ini bukan sekadar tanggal, melainkan tonggak sejarah yang menandai perjuangan gigih para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, seperti Mbah Yai Mustakim. Namun!!!!!!...

"Namun sejarah tinggal sejarah, makam tinggal makam. Semangat Panjenengan Duhai Mbah Yai Mustakim, perjuangan panjenengan dilupakan oleh penerus-penerus bangsa ini. Dihari yang sakral ini tak satupun orang datang kemakam njenengan. "

Sungguh Miris!!!!. Bertajuk "Perjuangan Mbah Yai Mustakim inspirasi Pahlawan di Zaman Sekarang". Para Jurnalis dari berbagai media Nasional yang tergabung dalam Info Seputar Gempol melakukan Ziaroh, Tabur bunga dan baca tahlil di makam Waliyulloh, Pahlawan Kemerdekaan, komandan Laskar Hisbulloh, Mbah Yai Mustakim di pemakaman umum dusun Arcopodo desa Kepulungan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, pada hari Minggu, (10/11/2024). 

Kegiatan ziarah kemakam pahlawan ini sebagai pengingat perjuangan pahlawan seperti Mbah Yai Mustakim dalam berjuang membawa kemerdekaan yang saat ini dirasakan masyarakat. 

"Kita bisa begini karena jasa beliau, Kemerdekaan yang udah diraih ini bukan didapatkan dengan begitu saja, tapi melalui perjuangan orang orang tua seperti Mbah Yai Mustakim, atau pahlawan kita sebelumnya. Mbah Yai Mustakim, Pahlawan Asal desa Kepulungan." Ungkap Mbah Dartok dari Media Merdeka News.

Hal yang sama juga disampaikan Jurnalis dialoqmassa.com, " kita wartawan santri, tiap hari Santri kita selalu merayakannya, kita tak sadar 10 Nopember adalah puncaknya perjuangan, santri berjuang rela mati untuk mempertahankan kemerdekaan. Mangkanya saya senang dengan kegiatan ini. "Tambahnya.

Begitu juga Direktur Info Seputar Gempol, Hadi Suar, " Di tiap desa pasti ada pahlawan-pahlawan yang pernah berjuang merintis dan mempertahan kemerdekaan Indonesia, mari tiap hari pahlawan kita lakukan kegiatan yang bagus di makam -makam beliau, bisa dengan istiqosah atau tahlil. Kirim Do'a dan mengenang jasa-jasanya," katanya. 

Meski kegiatan tersebut sempat mengejutkan kepala desa Kepulungan, Didik Hartono, begitu di hubungi para pewarta untuk di ajak Ziaroh makam Mbah Yai Mustakim, tapi dirinya sangat senang, di ingatkan oleh teman-teman wartawan.

"Saya sangat senang dan mendukung dengan kegiatan ini. Kita baru sadar, bahwa di desa kita juga ada pahlawan-pahlawan yang pernah ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan RI. Seperti Mbah Yai Mustakim. Di desa-desa yang lain juga pasti sama. Saya berjanji tidak akan pernah melupakannya. Kenapa di hari santri saja yang harus kita ingat dengan berbagai kegiatan, harusnya hari pahlawan juga harus kita ingat. padahal, puncak perjuangan, dengan airmata, darah, bahkan nyawa, puncaknya di serangan umum 10 Nopember, cikal bakal hari pahlawan, "Ujarnya. 

Perlu diketahui Pertempuran Surabaya adalah bukti nyata tekad rakyat Indonesia, telat sepertibah Yai Mustakim untuk mempertahankan kemerdekaan. Sampai-sampai dalam peristiwa itu, menarik perhatian dunia internasional dan mendorong negara-negara lain untuk mengakui kedaulatan Indonesia.

Pertempuran berdarah, ribuan nyawa melayang, ini menjadi saksi pergerakan dan perlawanan rakyat untuk melawan penjajah. Untuk itu, kemudian 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan untuk mengenang jasa dan pengorbanan pahlawan dan pejuang kemerdekaan.

Sejarah Hari Pahlawan mengajarkan kita tentang pentingnya mengenang dan menghargai perjuangan para pahlawan yang telah berkorban untuk kemerdekaan Indonesia.

Semoga kegiatan yang di gagas oleh para pewarta yang ada di kecamatan Gempol menjadi inspirasi kita untuk menjadi pahlawan di zaman sekarang.(Syafi'i/Yus).