Pasuruan, Pojok Kiri
Pasar desa merupakan motor penggerak ekonomi masyarakat dan membantu meningkatkan perekonomian desa, dan dengan pengelolaan yang baik pasar desa juga bisa meningkatkan pendapatan desa.
Pasar Bulusari memang ramai, namun Posisinya yang berada tepat di pinggir jalan membuat keberadaan Pasar Bulusari mengganggu arus lalu lintas, bahkan membahayakan pembeli.
Lebih dari itu, masifnya kendaraan yang lalu-lalang, apalagi di jalan Raya Bulusari selalu di lalui kendaraan Dum truk, sehingga keberadaannya saat ini justru membahayakan banyak pihak.
Menurut kades Bulusari Siti Nurhayati, perlu tahapan untuk merelokasi Pasar Desa Bulusari, menyesuaikan anggaran yang ada.
"Saya Rasa keberadaan pasar satu-satunya desa Bulusari ini perlu direlokasi ke tempat yang lebih representatif sebagai pusat perdagangan masyarakat. Tidak di pinggir jalan seperti ini, lahan TKD Timurnya Taman Suci masih luas. Mangkanya secara bertahap kita relokasi, tahap pertama kita bangun 6 unit. 'ujarnya.
Lokasi pasar ini di pinggir jalan Raya Bulusari, masuk wilayah dusun Sukci desa Bulusari. Sejak berdirinya dulu, pasar ini sudah seperti ini dan terus berkembang seperti sekarang.
Karena semakin ramai, tak jarang membuat lalu lintas di sana macet, dampaknya membahayakan bagi yang melintas, juga membahayakan pembeli dan pedagang di sana. Apalagi saat ini semakin banyak mobil besar yang lewat,” ungkapnya.
Hal senada juga di sampaikan Sekdes Bulusari, Arie, saat di konfirmasi awak media pojok Kiri di kantornya, pada hari kamis (19/12/2024). Ia menyampaikan bahwa Pembangunan 6 unit pasar desa dengan ukuran 3 X 4 meter, memakai anggaran dana desa Rp. 140.476.000,-.(Syafi'i/Yus)