Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

Wujudkan Desa Zero TBC, Pemdes Bulusari Adakan Sosialisasi interfensi percepatan eliminasi TBC




Pasuruan, Pojok Kiri
TBC saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan menjadi program nasional. Program penanggulangan TBC Nasional ditargetkan akan selesai pada tahun 2030. Dalam hal ini, kamis (19/12/2024) pemdes Bulusari mengadakan acara Sosialisasi penanganan TBC dari puskesmas, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa Bulusari tentang bahaya penyakit TBC dan cara pencegahannya.

Dalam sambutannya Kades Bulusari Siti Nurhayati l, menjelaskan bahwa dampak dari penyakit TBC bersifat multidimensi, tidak hanya pada kesehatan, namun juga secara psikologis, sosial dan ekonomi. Untuk itu sosialisasi intervensi percepatan eliminasi TBC ini jadikan target untuk menurunkan kasus kasus TBC yang ada di desa Bulusari.


"Tujuannya sosialisasi ini untuk menurunkan kasus kasus TBC yang ada di desa Bulusari, mohon para peserta untuk mengikuti dengan seksama. Bersar harapan kami dengan adanya kegiatan ini semoga, target eliminasi TBC pada tahun 2025 dapat tercapai. "Ungkapnya.

Hal tersebut juga disampaikan PLT. Camat Gempol, Efendi, bahwasannya Penyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan permasalahan kesehatan yang saat ini jumlahnya masih sangat tinggi. Dari jumlah penderita, Indonesia menempati posisi kedua tertinggi di dunia setelah India. WHO Global Tubercolusis Report Tahun 2023 melaporkan, estimasi angka kejadian TBC di Indonesia sebanyak 1.060.000 kasus atau setara dengan 385 kasus per 100.000 penduduk.

" Untuk itu Pemerintah menempatkan anggaran dalam penanggulangan TBC digerakkan secara besar-besaran dan memperkuat upaya kolaborasi untuk percepatan penanggulangan TBC di tingkat pusat hingga daerah, "ujarnya.

Karena itu, lanjut dia peran kader kesehatan dan tenaga kesehatan untuk memonitor siapa-siapa saja keluarga, tetangganya apa bisa ada temuan orang yang batuk-batuk ngak sembuh-sembuh untuk segera di laporkan ke puskesmas, "ujarnya.

Apalagi sekarang posyandu sekarang sudah meningkat menjadi ILP (integrasi layanan primer) , karena yang di tangani tidak hanya anak balita. Maka kader setelah ini harus bisa menjelaskan tentang TBC kepada masyarakat.

Menurutnya, perlu upaya kolaborasi yang berdaya guna dan berhasil guna untuk dapat mencapai Eliminasi TBC, karena pemerintah desa tidak bisa jalan sendiri tanpa peran masyarakat termasuk kader kesehatan yang ada di dusun-dusun.

Narasumber, sosialisasi dari Puskesmas Gempol menjelaskan bahwa TBC adalah Suatu penyakit bakteri menular yang berpotensi serius yang terutama mempengaruhi paru-paru.
Bakteri penyebab TB menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Beberapa materi yang disampaikan dalam sosialisasi penanganan TBC, antara lain: 
Pengertian TBC, yaitu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru-paru 
Gejala-gejala TBC, seperti batuk yang berlangsung lama, biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah. Pentingnya diagnosis dini dan pengobatan yang tepat. Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan, seperti menjaga kebersihan diri, mencuci tangan sebelum makan, dan menerapkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

"Orang yang terinfeksi dengan bakteri yang menyebabkan tuberkulosis tidak memiliki gejala. Ketika gejala memang terjadi, biasanya berupa batuk (kadang-kadang ada bercak darah), penurunan berat badan, berkeringat di malam hari, dan demam,"tuturnya.

Pesan saya untuk ibu-ibu kader kesehatan desa Bulusari sebagai penyambung lidah setelah ini sampaikan ke keluarga, tetangga. Bisa juga minta waktu kalau ada rapat warga atau acara jamiyah pengajian, sampaikan hasil sosialisasi ini. Mudah mudahan Bulusari bebas TBC. "Pungkasnya.(Syafi'i/Yus)