Pasuruan, Pojok Kiri
Usai study banding ke cina, Kepala desa Randupitu, Mochsmmad Fuad, tahun ini 2025 akan kuatkan AITI (teknologi informasi) dan kembangkan ilmu yang ia dapat dari negeri Tiongkok Cina, terutama ilmu Hidroponik yang serba greenhouse (Rumah plastik).
"Di Cina itu serba hidroponik semua, serba greeanhouse semua, dan menguntungkan, "Kata Fuad.
Ia akan buat greeanhouse-greeanhouse di kawasan Pempes (pemuda peduli sampah) tempat pengolahan sampah. Dimulai dengan Hidroponik melon, karena lebih menguntungkan.
"Melon itu panennya tiap 3 bulan sekali seperti padi, tapi secara itung itungan bisnis, enakan melon, karna program hidroponik itu tidak harus padi, kita jadikan desa Randupitu menjadi desa Tematik, "ungkapnya.
"Karena kalau tanam padi antara modal dan keuntungannya tidak sebanding, sehingga kedepan program ini akan saya geser, tanam lombok, terong. Tapi sementara ini kita menanam melon dulu, karena melon itu pasarnya, saya sudah punya, caranya juga punya semua, "tambahnya.
Saat ia di kirim ke Cina, melihat kemajuan pertanian di sana, Planning APBDes di tahun 2025 Ia rubah. Sempat sekdes ia kontak dari Cina supaya merubanya. Akibatnya penyampaian APBDesnya telat.
"Saya saat studi banding ke cina itu, sehingga penetapan APBDes telat, karena saya ke Cina, akhirnya saya telepon Sekdes supaya ketahanan pangan juga jadi prioritas desa. "Anggarkan melon hidroponik nanti kalau aku datang takjelaskan. "Ucap Fuad.
Menurut Fuad ilmu ketahanan pangan di Tiongkok mengupayakan bagaimana pasokan pangan yang stabil dan cukup, dalam memproduksi pangan, dengan cantolan hukum Ketahanan Pangan yang memperkuat kerja sama, menerapkan strategi ketahanan pangan yang mengutamakan perlindungan sumber daya dan lingkungan, serta meningkatkan kapasitas produksi pertanian. Tiongkok juga menerapkan teknologi pertanian yang inovatif dan mengelola sumber daya airnya dengan baik.
"Penduduk cina itu sistemnya kerjasama semua. Tapi memang pemerintahannya disana itu ngayomi. Contoh kalau di sini PPL kecamatan melakukan pendampingan dan bimbingan untuk 15 desa, di China beda. Satu desa Satu PPL. Di sana juga petani itu ada kerjasama dengan perusahaan dan Universitas. Jadi sarjana S2 di sana itu menetap di desa. Satu desa satu sarjana S2. "Terangnya.
Mangkanya Fuad untuk menata sistem di desa Randupitu, Ia gandeng ahli AITI (teknologi informasi). Fuad juga melakukan kontrak kerjasama dengan Universitas Muhammadiah (UM) selama 5 tahun.
"Di kontrak ini menjadi dasar pihak UM untuk mengirim mahasiswanya kesini, disisi lain kita juga melakukan kerjasama CSR UM ke desa Randupitu, "ucapnya.
Selain menata sistem yang kuat, Fuad juga melakukan pendataan, penggalian semua potensi desa, dan memperkuat sistem teknologi informasi, program desa digital.
"Mangkanya kemarin saya minta di buatkan aplikasi data, terkait sistem informasi. Mangkanya perlu di tata dulu, bagaimana menata sistem dan bagaimana aplikasi di desa itu ada, tapi teknologi di android belum ada, mangkanya saya minta juga untuk di buatkan, "tandasnya.
Karena dengan sistem yang kuat akan memperkuat pengambilan kebijakannya, "Sebelum kita melakukan kebijakan harus punya data. Mangkanya saya berpatokan pada data tok, "katanya.
Untuk menata sistem yang kuat tidak bisa dengan grusa-grusu (dengan gegabah)
Selama 2,5 tahun ia menjabat, Fuad pingin Goo dengan perkuat penataan, dengan data potensi yang kuat.
Lebih lanjut Fuad menuturkan bahwasannya Kades Kepulungan adalah motivatornya. Ia banyak belajar dengannya. Ia ingin berlomba-lomba untuk memajukan desa, dengan pemikirannya, Randupitu harus bisa seperti yang di lakukan desa Kepulungan.
"Wong Didik makan nasi, aku juga makan nasi, Kepulungan bisa membuat Wisata Sumber air Panas dengan waktu 3 tahun, maka Randupitu harus Bisa membuat Wisata Ketahanan Pangan Pempes yang serba greenhouse.
Maka perlu adanya Site plan atau rencana tapak adalah gambar dua dimensi yang berisikan konsep gambaran atau peta rencana pembagian bangunanannya. Tetap merujuk pada anggaran yang ada, pembangunan bertahap.
Digambarkan dalam Site plan tersebut, Gedung Pempes tampak mewah. Di tempat tersebut nanti ada taman-taman, apabila ada anak-anak TK, Paud, SD, bisa menikmati asiknya taman pempes. Tak hanya itu di tempat itu juga ada kantin, perpustakaan, dan laboratorium.
Lebih menarik lagi di tempat itu juga ada beberapa peternakan dan perikanan lele mulai dari Belut, unggas, ayam, bebek, dan kedepannya juga ada ternak Sapi, dan kambing, yang semuanya berpusat di TPS3R.
"Ini Gambarannya, dancita-citanya, "ucap Fuad.
Beberapa gedung dalam gambaran itu ada gedung stock berikat, bahkan ada gedung mes yang diperuntukkan apabila ada tamu dari luar kota, juga ada gedung pengelolaan pupuk kompos.
"Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi. (Syafi'i/Yus).