PASURUAN, pojok kiri Puluhan petani Desa Wonosari, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, menggruduk kantor desa setempat. Mereka mendesak agar jalan menuju sawah warga, bisa dilebarkan.
Hal itu bukan tanpa alasan. Pelebaran diperlukan, agar memudahkan akses petani. Ketika ada panen, kendaraan roda empat bisa mengambil hasil panen.
Aksi tersebut berlangsung Senin (6/1). Pendamping warga Ayik Suhaya mengaku, sudah bertahun-tahun lamanya, petani setempat dibuat tak nyaman, dengan akses pertanian di desanya. Jalan tani begitu sempit. Sehingga sulit dijangkau kendaraan.
Saat ini, lebar jalan tani yang dimaksud, hanya 1 meter. Padahal sebelumnya, mencapai 6 meter. Warga berharap, agar lebar jalan tani tersebut, bisa dikembalikan seperti semula.
Sehingga, memudahkan petani dalam berproduksi. Baik ketika panen ataupun saat masa tanam. "Saat ini, jalurnya hanya satu meter. Ketika ada dua kendaraan yang melintas, maka akan sulit lewat. Padahal, ada 27 petani yang memanfaatkan akses jalan tersebut. Mereka kesulitan ketika masuk masa tanam untuk mengantarkan pupuk ataupun saat panen raya. Karena kendaraan roda empat tidak bisa melintas," sampainya.
Ayik menambahkan, para petani berharap, agar jalan setempat mengambil sedikit dari lahan bengkok. Seperti beberapa tahun lalu, di mana jalurnya sebagian memanfaatkan tanah bengkok.
"Intinya, warga berharap agar jalan tani ini, bisa dikembalikan seperti semula. Sekitar enam meter," paparnya.
Kepala Desa Wonosari Itah Purnamawati mengakui, jalan tani di Dusun Wonosalam, Desa Wonosari, Kecamatan Gondangwetan, dulunya hanya satu meter. Beberapa tahun kemudian, dilebarkan hingga 6 meter. Lantaran dimanfaatkan untuk akses kavling kades yang menjabat waktu itu.
Lalu akhirnya, jalan setempat dikembalikan ke satu meter. "Sampai sekarang, jadi satu meter. Ini masih kami lakukan mediasi," sampainya.(Yus)