Pasuruan, Pojok Kiri
Diera informasi yang serba cepat dan terbuka, masih saja banyak orang tertipu dengan investasi bodong yang menyerupai arisan online. Arisan yang diharapkan akan memberikan untung malah dapat buntung.
Kegiatan investasi yang menjanjikan keuntungan cepat menarik banyak peminat kali ini, di duga pelakunya salah satu warga desa Karangrejo yang masih berumur 19 tahun. Pelaku melakukan aksinya melalui media Sosial. Imbasnya, ada banyak korban yang mengalami kerugian total hingga Ratusan Juta Rupiah.
Berdasarkan informasi yang diterima Pojok Kiri, hampir 200 orang yang menjadi korban investasi dan arisan bodong yang di lakukan Amma Ittaqi Kayla Tahzani (19 tahun) Perempuan, Umur 19 tahun warga Dusun Bangkok RT 01 RW 10 desa Karangrejo. Nominal kerugian tiap korban berbeda-beda, mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah.
Amma Ittaqi Kayla Tahzani melakukan aksi penawaran melalui media Sosial WhatsApp, bagi yang ikut investasi dengan alasan lelang arisan yang orang ngak mau neruskan arisannya.
Salah satu korban Warga desa Kepulungan Kecamatan Gempol berinisial AN menceritakan arisan itu awalnya lancar. Namun, akhir-akhir ini Amma Ittaqi Kayla Tahzani, akrab di panggil Kayla, mendadak kesendat, tidak lancar dengan berbagai argumentasi.
Penawarannya sanggat menggiurkan, dengan keuntungan besar. AN, sendiri mengaku mengalami kerugian 8juta. Kerugiannya tidak sebesar korban lain.
AN sendiri mengikuti dua slot yakni namanya dan nama anaknya. "Awalnya lancar namun akhir akhir ini, arisan yang diikuti sudah mulai menunjukkan tanda-tanda tidak beres.
AN mencontohkan, Kalau mau lelang arisan 20juta, bayar 18 juta dengan keuntungan 2juta. Tapi nilai 20juta di cicil tiap Minggu dengan nilai tidak pasti. Contoh kedua, Investasi 150ribu tiap Minggu. Dapat keuntungan tiap Minggu 100ribu.
"Biasanya tepat waktu, saat arisan ini kok nggak dapat, akhirnya saya bersama teman teman yang sama-sama merasa tertipu mengklarifikasi kerumahnya, hari rabo 15 Januari kemarin, Jawabannya malah ngak masuk akal, "ungkapnya.
Dalam klarifikasi itu korban mendapat jawaban kalau uangnya hilang karena di gendam waktu lihat konser, "bawa uang kes, hp, ATM, semuanya hilang kegendam, "alasannya.
Karena tidak ada titik temu, tetap beralasan tak punya uang akhirnya dilakukan mediasi ke balai desa Karangrejo, Minggu (19/1/2025)
Puluhan korban dari berbagai desa dan kecamatan datang ke-balai desa Karangrejo, menuntut modal awalnya kembali. Mediasi yang langsung di pimpin Kepala desa Karangrejo, M. Suud, Ketua BPD, Sekdes, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Pelaku di dampingi Kakaknya, serta 57 korban Arisan Bodong.
"Ada 57 korban investasi Bodong, yang belum hadir ada 125 orang. Mereka melakukan mediasi dengan pelaku, karena merasa di tipu oleh Kayla," ungkap Suud Kepala desa Karangrejo Pada awak media Pojok Kiri usai melakukan mediasi.
Mereka menginginkan uangnya yang di tipu oleh Kayla harus kembali, namun saat di mediasi Kayla berbelit Belit, sehingga semua korban yang hadir langsung ke Polres Pasuruan, untuk laporan.
Sebelum berangkat ke Polres Pasuruan, salah satu korban penipuan, Ilmi dan Reza warga desa Legok mengatakan, dirinya merasa tertipu arisan bodong.
"Awalnya saya ragu, adek saya ketipu 90juta, padahal sudah saya tegur, kalau belum cair jangan dulu. Ternyata awalnya cair terus, akhirnya saya juga tertarik, siapa tau saya juga dapat, saya tranfer tanggal Jumat, 10 Januari 2025. Habis itu Dia (Kaila) WhatsApp Adik saya katanya HPnya hilang dan lain-lain, "tuturnya.
Korban awalnya tidak tau kalau penawaran Lelang arisan ini bodong, setelah Kayla ngaku kalau arisan ini bodong, "ngakunya itu kemarin sekitar tanggal 15 Januari, setelah di temui banyak orang. Kalau di total hampir setengah milyar, "tambahnya, (syafii/ Yus).