Pasuruan Pojok kiri
DPRD kabupaten Pasuruan sidak ke pasar rakyat. Inspeksi mendadak tersebut dilaksanakan dalam hal untuk peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dalam sektor retribusi.
Terkait hal ini, DPRD kabupaten pasuruan melalui komisi II mengunjungi Plaza Gempol pada Senin (10/2/2025).untuk memastikan sistem keamanan serta permasalahan lainnya yang dikeluhkan oleh para pedagang.
Selain itu, anggota DPRD juga melihat langsung kondisi sarana dan prasarana di pasar, mulai kondisi penerangan (lampu), juga kondisi kios-kios pasar yang sudah lama kosong tanpa ada aktivitas.
Sidak langsung di pimpin ketua komisi II, Agus Setya Wardhana, di dampingi Sekretaris Komisi II, Arifin, S.Sos, dan Elyas SH.
Para anggota DPRD ini selain melihat langsung kondisi pasar, sekaligus menanyakan keluhan pedagang tradisional dan pengurus peguyuban pedagang Sayur.
Dalam proses sidak, Arifin usai mendapat penjelasan dari ketua paguyuban pedagang Sayur, Bakir. Ia sangat salut, "otaknya yang cerdas ini ketua paguyuban."ucap Arifin.
Lain Halnya dengan Elyas, ia langsung memanggil Matri pasar, Arie dan kepala pasar, Mochammad Arif. Ia menanyakan rincian pendapatan dan pengeluaran pasar, serta laporan perbankan, selama 3 tahun ini.
Elyas, menyoroti terkait pendapatan dan pengeluaran keuangan pasar. Begitu kaget Elyas, hasil keterangan yang ia dapat, ternyata di pasar Gempol/ Plaza Gempol, ditemukan kebocoran 100juta lebih per tahun.
Dihadapan Kepala pasar , dengan keras ia katakan,
"Mangkanya kalau pengeluaran anggaran itu harus jelas, sering saya sampaikan kepada kepala pasar yang lain, harus jeli, tidak boleh orang lain, anda ditugasken ke sini, harus ambil sendiri uang dari pedagang. Biar laporannya ngak amburadul, "tegasnya.
Saat itu juga Elyas langsung melaporkan temuanya pada ketua komisi II. Ia sampaikan bahwa ada kebocoran 100juta lebih.
Elyas dalam penjelasannya pada ketua, bahwasannya pedagang itu semuanya 435ribu perhari, di tambah pedagang siang Rp. 7.500 rata-rata ada 50 pedagang sayur. Paguyuban ngomong rata rata 50, mantri pasar kok ngomong 35.
Bahkan ketua komisi juga ikut menghitung kembali bersama Elyas, kebocoran itu bisa diketahui dari mana. Satu hari 435.000, Pedagang sayur. 55 X 7.500 = 413.000, Jumlah 847.500 X 3 = 2.541.500, terus setor ke bank Jatim Rp. 1.490.000,-
Jadi 2.541.500 dikurangi 1.490.000, ada kebocoran 1juta per 3 hari. Kalau di kalikan 10 , total 10juta lima ratus. Kalau satu tahun mencapai 126juta.
"Berarti kita dalam satu tahun menanggung kerugian 126 juta yang tidak masuk kasda.
"Ini Bukti Kadisperindak kinerjanya tak Pecus, tidak ada keseriusan antara kepala dinas dengan UPT. Apalagi UPTnya dihubungi tidak bisa. "Ucap Elyas.
Wardhana juga sampai kecewa atas kinerja dinas Disperindag, "kita fokus tahun ini untuk peningkatan PAD kabupaten Pasuruan. Saya tidak mau ada kebocoran kebocoran, yang tidak bisa di pertanggung jawabkan. Mungkin nanti dua tiga hari ini khusus untuk Gempol beserta kepala dinas kita audensi."harapnya.
Wardana juga meminta semua data, pedagang, terus setoran pedagang dalam satu hari berapa. Segera hari itu juga. Begitu juga dengan Elyas, "saya minta setoran bank Jatim selama tiga tahun ini di siapkan, difotokopi segera. Biar jelas."tegasnya.
Selanjutnya Arifin, menanyakan pada kepala pasar, isi perjanjian kontrak stan di plaza ini bagaimana.
" diklausul itukan menyebutkan ketika pedagang dalam kurun waktu satu tahun lebih tidak menempati, tidak membuka. Dasar hukumnya ini apa ada. ???!!!
Kepala pasar, menjawab, menurut perda no. 11 tahun 2011. TKSnya, di tiga bulan berturut turut di perdanya itukan tidak menepati akan di ambil alih oleh pasar.
Diperjelas oleh Arifin, "jadi pedagang yang menyewa, dalam kurun waktu tiga bulan tidak membuka (tidak ada aktifitas) maka tempat tersebut kembali ke Pemda.
Perlu diketahui, stan plaza ini semuanya ada 179. Yang buka ada 19, tutup 160. Pertanyaan Arifin pada kepala pasar. "Dari sisa 160 ini apakah dari pihak pasar sudah mengkonfirmasi. "Tanyaknya.
Jawab kepala pasar, "sudah, mereka hanya janji mau buka, mau buka. Tapi tidak jelas sampai sekarang. Dan tidak mau bayar retribusi. Yang bayar hanya 19 orang saja. "Jawabnya.
Karena merasa tidak puas dengan jawaban itu Elyas yang ada di sebelah Arifin langsung berkata, "tolong yang 160 itu segera di kosongkan, dibuka.
Di jelaskan Arifin, "saya sudah mengecek beberapa penyewa. Dia molai kofit gak bayar. Habis masa kontraknya tanggal 5 September 2023. Tapi yang bersangkutan sampai hari ini, saat saya konfirmasi mengatakan bahwa belum pernah dikonfirmasi oleh petugas pasar. Tapi saya satu bulan atau tiga bulan sekali saya cek toko saya, oh Masi tutup. Harusnya sesuai perda no. 11 tadi ini langsung menjadi hak pasar lagi. Maka Bu Diana kemarin saya kasi pertanyaan ini tidak bisa menjawab. Dia bilang akan saya pelajari, "loh kok akan dipelajari!!!!
"Jadi keterangan sampian saat ini akan menjadi temuan kami, bahwasannya ada 3 bulan ini sama retribusi, dan tidak bayar retribusi. "Mohon para mantri pasar Gempol, karena banyak temuan kami, Minggu depan akan kami undang, tolong sampaikan seperti yang hari ini saya temui. Sampaikan kalau anda masih ingin bertahan disini, ngak usah takut sama Bu Diana, Kami bisa memutasi Bu Diana, dan kami juga bisa memutasi anda. Tegas Arifin.
Elyas , "ini temuan besar, bagi saya PAD Pasuruan kurang buat saya itu."tegasnya.
Ketua komisi, "jadi terkait kebocoran inidalam satu tahun kita dengan rincian tersebut ada kebocoran 126 juta. (Syafi'i/Yus).