Pasuruan, pojok kiri Tak jelasnya penanganan perkara kasus pengeroyokan yang menimpa FR, 22, pemuda asal Desa Ketangirejo, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, menyita tanda tanya. Kamis (24/4),
korban yang didampingi Wakil Gubernur Lira Jatim, Ayik Suhaya mendatangi Mapolres Pasuruan.
Kedatangannya, untuk mempertanyakan kelanjutan kasus tersebut. “Kami minta agar kepolisian responsif terhadap segala laporan tindak pidana. Apalagi ini menyangkut
keselamatan nyawa dan keamanan masyarakat. Jangan sampai korban dibuat cemas berkepanjangan karena belum adanya tindakan tegas dari aparat,” beber Ayik.
Rasa was-was itu, bukan tanpa alasan. Selama ini, terduga pelaku masih bebas bekerliaran. Sementara, korban dibuat trauma dengan aksi pengeroyokan yang menimpanya.
Kejadian tersebut, berlangsung Desember 2024 lalu. Menurut Ayik, korban didatangi sekelompok pemuda yang mengaku dari perguruan silat. Mereka tak terima setelah melihat korban memakai atribut perguruan silat mereka di baju korban.
Padahal, korban membelinya di toko online. Niatnya, bukan untuk gaya-gayaan. Namun, karena memang senang semata.
Tak disangka, hal itu malah berbuntut panjang. Parahnya, aksi pengeroyokan itu, tidak sekali. Tetapi beberapa kali. Korban bahkan sempat dipukuli terduga pelaku, di rumah neneknya.
“Mereka berjumlah sekitar 20 orang. Kami menagih komitmen Kapolres untuk bersikap tegas terhadap segala bentuk premanisme,” pinta lelaki yang juga wagub lira Jatim ini.
Kasi Humas Polres Pasuruan Iptu Joko Suseno menguraikan, akan menindaklanjuti informasi itu ke penyidik. “Akan kami sampaikan ke penyedik. Baik
keluhan korban maupun perkembangannya seperti apa,” timpalnya.(Hum/yus)